Kuningan,Jumat 02 Agustus dan Sabtu 03 Agustus 2024.Dalam rangka survey dampak gempa bumi dikabupaten kuningan,BPBD kab.Kuningan bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pemasangan seimometer di beberapa lokasi diantara nya:
- Purwawinangun Kec Kuningan
- Windusengkahan Kec Kuningan
- Ciporang Kec Kuningan
- Perum Alam Asri Desa Gerba Kec Kramatmulya
- Cijoho Kec Kuningan
- Perum Graha Alana Kel. Kuningan Kec Kuningan
- SMPN 2 Kuningan Kel. Kuningan Kec Kuningan
- SDN 2 Kadugede Kec Kadugede
- Desa Kertawirama Kec Nusaherang
- Desa Jagara Kec Darma
- Desa Rambatan Kec Ciniru
- Desa Kutakembaran Kec Garawangi
- Desa Lengkong Kec Garawangi
Melakukan survei dampak gempa bumi adalah langkah penting untuk memahami sejauh mana kerusakan yang terjadi dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah umum dalam melakukan survei dampak gempa bumi:
- Pengumpulan Data Awal: Kumpulkan informasi awal tentang gempa, seperti kekuatan, lokasi episentrum, dan waktu terjadinya.
- Penilaian Kerusakan Fisik: Evaluasi kerusakan pada bangunan, infrastruktur, dan fasilitas umum. Ini termasuk memeriksa retakan, runtuhan, dan kerusakan struktural lainnya.
- Penilaian Dampak Sosial: Wawancarai penduduk setempat untuk memahami dampak sosial, seperti kehilangan tempat tinggal, cedera, dan kebutuhan mendesak.
- Dokumentasi: Ambil foto dan catat semua temuan untuk membuat laporan yang komprehensif.
- Analisis Data: Analisis data yang telah dikumpulkan untuk menentukan area yang paling terdampak dan kebutuhan bantuan yang paling mendesak.
- Pelaporan: Buat laporan yang mendetail dan sampaikan kepada pihak berwenang dan organisasi bantuan untuk tindakan lebih lanjut.
Guna mendukung optimalisasi pengamatan gempabumi diperlukan beberapa peralatan pendukung yakni Seismometer, Accerelometer, dan Intensitymeter.
- Seismometer
Seismometer merupakan sensor yang digunakan dalam pengamatan gempabumi. Pada pelaksanaannya, terdapat pula istilah seismograf dan seismogram pada peralatan gempabumi. Seismograf merupakan alat yang digunakan untuk mencatat gempabumi yang mana seismometer adalah sensor dari seismograf. Hasil rekaman dari seismograf disebut seismogram yang selanjutnya dianalisis ketika terjadi kejadian gempabumi. Seismogram mengandung berbagai macam infomasi diantaranya yaitu: kombinasi pengaruh sumber seismik, lintasan perambatan, dan noise pada lokasi perekaman.
- Accelerograf
Akselerograf atau yang sering juga dikenal dengan strong motion seismograph merupakan peralatan yang digunakan guna merekam guncangan tanah yang sangat kuat sehingga percepatan permukaan tanah terukur. Peralatan ini diperlukan dalam pengamatan gempabumi mengingat seismograf sangat sensitif sehingga suatu kejadian gempabumi dapat menghasilkan rekaman yang off scale atau bahkan berhenti ketika terjadi gucangan gempabumi yang sangat kuat. Pada kondisi tersebutlah diperlukan akselerograf agar kejadian gempabumi tetap tercatat dengan baik.
- Intensitymeter
Intensitymeter merupakan peralatan yang digunakan untuk mengetahui intesitas kejadian gempabumi. Perlatan ini merupakan bagian dari jaringan monitoring gempabumi kuat BMKG. jaringan intesitymeter dilengkapi dengan peralatan P-alert dari Taiwan. Hingga saat ini secara keseluruhan BMKG telah mengoperasikan 56 intensitymeter pada jaringan monitoring gempabumi kuat di Indonesia.
Berikut Dokumentasi nya: