Kabupaten Kuningan merupakan wilayah yang memiliki risiko terhadap ancaman terjadinya bencana, baik akibat kondisi geografis, geologis dan demografis maupun karena ulah manusia. Bencana alam yang terjadi di Kabupaten Kuningan diantaranya adalah gerakan tanah, letusan gunungapi dan banjir.
Menurut dokumen IRBI 2020, Kabupaten Kuningan menempati urutan ke 329 di tingkat nasional dengan kelas risiko sedang. Sedangkan di tingkat Jawa Barat Kabupaten Kuningan menempati peringkat ke-20 dengan nilai 131.13 poin (turun 22,87 poin) dengan kelas risiko sedang. Potensi ancaman bencana yang yang ada di Kabupaten Kuningan adalah gempa bumi, letusan gunungapi, kebakaran hutan dan lahan, tanah longsor, kekeringan, dan cuaca ekstrim.
Dalam sejarah, Bupati Kuningan sudah ada sejak dibentuknya Kabupaten Kuningan pada 1 September 1498 pada saat masuknya Islam ke Kuningan. Pada zaman hindu, pemegang jabatan pertama Raja Kuningan adalah Seuweukarma, dan pada zaman islam pemegang pertama jabatan kepala pemerintahan adalah Sang Adipati Kuningan.
Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Kuningan ke 524, BPBD Kabupaten Kuningan ikut memeriahkan hari Jadi Kuningan dengan berpartisipasi dalam acara karnaval budaya yang mengusung tema Merawat Budaya Menuju Kuningan Maju.